Budidaya Ikan Wader – ikan wader adalah salah satu komoditas perikanan air tawar di Indonesia. Ikan wader ini sangat terbukti kepopulerannya untuk dikonsumsi dalam berbagai macam bentuk seperti lauk ataupun sebagai snack.
Oleh karena itu, permintaan di pasar-pasar terhadap ikan wader ini sangat cukup tinggi di pasaran. Sayangnya, tidak banyak orang yang mengetahui tentang budidaya ikan wader ini. Padahal, bisnis ikan ini sangat cukup potensial jika dikembangkan.
Ikan wader merupakan ikan yang berukuran kecil, maksimal panjang ikan ini yaitu 100 mm. Pada habitat aslinya, ikan wader ini atau yang biasa di kenal dengan sebutan ikan cere, cecereh (Betawi), ikan wader, wader cakul (Jawa), benteur (Sunda), seluang, pantau (Sumatera).
Ikan wader ini panjangnya bisa mencapai 180 mm atau 18 cm. Ciri pada ikan ini yaitu mempunyai kumis yang berjumlah empat helai pada ujung moncongnya.
Habitat Ikan Wader
Habitat asli ikan wader ini aslinya di alam yang bebas, ikan ini banyak dijumpai di daerah-daerah sekitar pantai hingga mencapai ketinggian 2000 mdpl. Sama seperti budidaya ikan baung yang banyak ditemui di sungai-sungai.
Ikan ini banyak ditemukan secara berkelompok dengan spesies wader lainnya pada parit-parit dangkal yang jernih, sungai yang kecil, sawah-sawah, sungai berukuran menengah hingga bisa mencapai sungai besar sekalipun. Dan dapat juga menemukannya di aliran sungai dan danau.
Ikan ini merupakan hewan omnivora, yaitu pemakan segalanya mulai dari plankton, serangga laut, larva, hingga tumbuh-tumbuhan hijau di sekitarnya. Dalam beregenerasi, ikan ini biasanya memijah di perairan yang terbuka ketika menjelang gelap.
Ikan ini mampu bertelur hingga sebanyak 300-500 butir telur dalam sekali bertelur. Telur ikan wader ini biasanya melekat atau menempel di antara tumbuh-tumbuhan air.
Telur ikan ini akan menetes dalam kurun waktu 48 jam. Selama beberapa hari setelah menetas, burayak ikan wader ini akan bernaung di sela-sela daun tanaman air.
Burayak ikan wader sangat sering menjadikan sasaran lezat bagi pada plankton dan predator yang lainnya. Bahkan terkadang ikan wader yang sudah dewasa juga sangat sering memangsanya.
Kandungan Nutrisi Ikan Wader
Sama halnya dengan ikan konsumsi yang lainnya, ikan wader ini mempunyai kandungan nutrisi yang sangat cukup baik. Berikut nutrisi-nutrisi ikan wader yaitu :
- Kalori : 84
- Lemak : 2,3 gram
- Protein : 14,8 gram
- Zat besi : 0,3 mg
- Kolesterol : 58 mg
- Kalsium :
Dengan komposisi nutrisi yang terkandung pada ikan wader tersebut, ikan wader ini mempunyai berbagai manfaat yaitu :
- Menunjang masa pertumbuhan anak
- Meningkatkan kecerdasan otak anak
- Menguatkan tulang dan gigi
- Cemilan yang sehat dan juga bergizi
Langkah Budidaya Ikan Wader
Jika anda tertarik ingin membudidayakan ikan wader ini, maka kami calonbos.com akan memberitahukan bagaimana tata cara budidaya ikan wader, cara budidaya ikan wader ini sama persis dengan budidaya ikan mas yaitu sebagai berikut :
Persiapan Indukan Jantan dan Betina
Sebelum anda ingin membudidayakan ikan wader ini, hal yang paling utama dalam budidaya ikan wader ini yaitu mempersiapkan indukan jantan maupun indukan betina.
Berikut ciri-ciri yang akan membedakan antara ikan wader jantan dengan ikan wader yang betina.
Jantan
- Postur tubuh ikan wader jantan cenderung lebih ramping
- Mempunyai 2 lubang kelamin
- Berumur minimal 6 bulan
- Ketika diurut, lubang kemaluan akan mengeluarkan sprema (cairan berwarna putih)
Betina
- Postur tubuh pada ikan wader yang betina cenderung lebih besar dan gendut
- Mempunyai 3 lubang kelamin
- Berumur minimal 6 bulan
- Ketika diurut pada lubang kemaluannya, akan mengeluarkan telur
Persiapan Pada Kolam
Ketika budidaya ikan wader anda harus mempunyai banyak kolam, nanti untuk salah satu kolam tersebut digunakan untuk indukan tempat pemijahan.
Kolam yang lain digunakan sebagai tempat penampungan bagi burayak atau bibit ikan wader.
Sebelum anda memisahkan ikan wader hasil tangkapan ke dalam kolam, alangkah baiknya apabila kolam yang anda ingin pakai dikeringkan terlebih dahulu selama beberapa hari.
Upaya tersebut ditujukan agar membunuh bakteri dan menghilangkan aroma yang tidak sedap pada saat waktu pemijahan.
Berikut ini tahapan-tahapan untuk persiapan pada kolam :
Pengeriangan
Dilakukan dengan bertujuan untuk membersihkankolam dari sisa budidaya ikan yang sebelumnya dan mematikan bibit-bibit penyakit.
Pengapuran
Dilakukan dengan menggunakan kapur dolomit atau Zeolit dengan dosis 60 gram per m2 untuk mengembalikan tingkat keasaman tanah pada dasar kolam dan agar mematikan bibit pada penyakit yang masih hidup pada saat proses pengeringan.
Perlakuan Ton
Ton diberikan untuk menetralkan berbagai penyakit dan racun dan gas yang berbahaya akibat dari pembusukan bahan organik dari sisa budidaya ikan mas atau dari budidaya ikan baung sebelumnya.
Ton diberikan dengan menggunakan dosis 5 botol ton per 1 hektar tanah atau 25 gram (2 sdm) per 100 m2 persegi. Pupuk kandang juga bisa anda gunakan untuk ditambahkan bersamaan dengan pemberian ton agar menambah kesuburan pada lahan tersebut.
Pemasukan Air
Air dimasukkan dengan cara bertahap, pada tahap pertama dimasukkan dengan setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 5 hari untuk memberikan waktu plankton atau hewan air untuk bertumbuh.
Plankton nantinya akan menjadi pakanan yang alami bagi ikan wader tersebut.
Memasukkan dan Memisahkan Indukan
Masukkan indukan ikan wader ke dalam kolam pemijahan. Indukan pada ikan wader tersebut harus anda berikan asupan pakanan yang bergizi dan berkualitas, seperti anda memberikan pakanan untuk budidaya ikan komet yang berkualitas.
Pakanan yang anda berikan bisa berupa ampas tahu atau pelet agar gonad pada ikan indukan tersebut matang dengan cara sempurna.
Gonad yang digunakan merupakan gonad betina yang akan menghasilkan gamet dan akan mampu mengundang indukan wader yang jantan untuk membuahi telur tersebut.
Biarkan kedua indukan tersebut didiamkan selama 3 hari hingga gonad mampu mencapai proses kematangan dengan cara sempurna dan yang kemudian akan berlanjut ke proses pemijahan secara alami.
Ketika gonad sudah siap untuk dibuahi, maka indukan ikan wader yang betina akan mengeluarkan gonad telur yang sudah siap dibuahi untuk wader jantan. Diamkan selama 24 jam sehingga telur-telur tersebut bisa menetes.
Memisahkan Benih dan Larva
Setelah telur sudah menetes, maka burayak atau makanan ikan wader segera anda pindahkan ke dalam kolam yang kedua, kolam yang khusus untul penampungan anakan wader. Hingga umur 7 hari.
Anakan ikan wader tersebut tidak perlu anda beri makanan, karena masih mempunyai cadangan makanan dari telurnya tersebut.
Setelah sudah berjalan 7 hari, anakan ikan wader tersebut akan memakan plankton dengan sendirinya. Namun untuk anakan ikan wader juga perlu anda berikan makanan yang berkualitas berupa kuning telur, ini bertujuan agar pertumbuhan ikan wader dapat sangat optimal.
Untuk memaksimalkan pertumbuhan pada anakan ikan wader dalam waktu yang sangat cepat, anda dapat menggunakan vitamin atau hormonik yang dapat dicampur dengan pakan. Anakan ikan wader ini akan cepat dibesarkan hingga waktu panen.
Harga Ikan Wader
Setelah sudah mencapai ukuran 12 cm dengan berat 19 gram, maka ikan wader sudah siap untuk dipanen dan dijual di pasar-pasar. Di Indonesia sendiri, ikan wader merupakan ikan air tawah yang banyak dikonsumsikan oleh masyarakat terutama masyarakat yang berdekatan dengan sungai atau danau.
Saat ini telah banyak beberapa daerah yang melakukan budidaya ikan wader di kolam terpal, contohnya di Dusun Candi Dukuh, Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Warga Dusun Dukuh menjual ikan wader ini dengan harga Rp 15,000,00 per 1 kg nya. Akan tetapi harganya akan melonjak tinggi hingga Rp 50,000,00 per kg nya, untuk ikan wader yang sudah diolah untuk dijadikan sebagai keriuk atau snack goring. Harga ikan wader ini berbeda dengan harga budidaya ikan mas yang masih lebih tinggi.
Demikian uraian penjelasan tentang budidaya ikan wader yang sangat menguntungkan, semoga bermanfaat.
Terimakasih.