√ Rahasia Budidaya Ikan Lele [Raup Omset Puluhan Juta]

Ikan lele adalah salah satu jenis ikan yang sangat sanggup hidup di dalam kepadatan tempat. Ikan lele ini mempunyai pakan menjadi bobot tubuh yang sangat baik. Dengan sifat seperti inilah, budidaya ikan lele akan menguntungkan apabila anda melakukan dengan cara intensif.

Ikan lele mempunyai nama latin yaitu Clarias sp,  terkenal dengan tubuh licinnya, tidak mempunyai sisik dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi.

Biasanya jenis yang akan dibudidaya ikan lele yaitu, ikan lele yang bersifat unggulan, misalnya, tahan akan penyakit dan pertumbuhan yang sangat cepat sekali.

Selain itu juga mempunyai kemampuan untuk di tempatkan dengan kepadatan yang tinggi dan kondisi air yang minim.

Penyiapan Kolam Budidaya Ikan Lele

budidaya ikan lele kolam terpal
pixabay.com

Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat berbudidaya ikan lele. Setiap tipe kolam mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi usaha berbudidaya.

Untuk memutuskan kolam apa yang sangat cocok, harap anda pertimbangkan untuk kondisi lingkungan, ketersedian tenaga kerja dan sumber dana anda.

Tipe-tipe kolam yang umum digunakan untuk para budidaya ikan lele ini adalah kolam tanah, kolam terpal, kolam semen, dan keramba, jenis kolam ini juga tidak jauh berbeda seperti kolam budidaya ikan bawal.

Pengeringan Dan Pengolahan Tanah

budidaya ikan lele
youtube.com

Sebelum ikan lele ditebarkan, sebaiknya kolam dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan tersebut berkisar 4-7 hari atau bergantung pada teriknya matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah meretak, maka kolam dianggap sudah cukup kering.

Pengeringan pada kolam bertujuan untuk memutuskan keberadaan mikroorganisme jahat yang akan menyebabkan bibit penyakit.

Mikroorganisme tersebut bisa berkembang biak dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme pathogen akan mati.

Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat pada dasar kolam tersebut.lumpur hitam tersebut biasanya sangat berbau busuk karena mampu menyimpam gas-gas yang beracun seperti ammonia dan hydrogen sulfide. Gas tersebut membentuk dari tumpukkan sisa pakan yang tidak dimakan oleh ikan lele.

Pengaturan Air Kolam

budidaya ikan lele sistem bioflok
pixabay.com

Ketinggian air yang sangat ideal untuk membudidaya ikan lele adalah 110-120 cm. Pengisian kolam dilakukan secara bertahap. Setelah kolam sudah diisi dengan air sampai batas 30-40 cm. Biarkanlah kolam ikan lele tersebut terkena sinar matahari selama 7 hari.

Setelah selama 7 hari, benih ikan lele barulah ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berskala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian yang ideal.

Pemilihan Benih Ikan Lele

Tingkat keberhasilan membudidaya ikan lele sangat ditentukan dengan kualitas benih yang dibudidaya. Ada beberapa jenis ikan lele yang banyak dibudidayakan oleh masayarakat Indonesia.

Calonbos merekomendasikan kepada anda semua untuk membudidayakan jenis ikan lele sangkuriang yang banyak dikembangkan di BBPBAT Sukabumi. Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan dari jenis ikan lele dumbo yang saat ini beredar di masyarakat semakin lama semakin menurun dari waktu ke waktu.

Syarat Benih Unggulan

budidaya ikan lele di ember
youtube.com

Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri dari benih yang sehat adalah geraknya sangat lincah, tidak ada luka dibagian tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya pun normal, untuk menguji gerakannya.

Coba anda tempatkan ikan tersebut kedalam arus dengan cara berlawanan, jika gerakan ikan tersebut normal maka ikan itu sehat.

Ukuran benih untuk membudidayakan ikan lele tersebut biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata agar ikan lele tersebut bisa tumbuh dan berkembang serempak.

Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 per bulan, akan didapatkan lele ukuran untuk dikonsumsi 9-12 ekor perkilogramnya.

Cara Menebar Benih

budidaya ikan lele di kolam plastik
youtube.com

Sebelum benih ikan lele tersebut ditebar, maka lakukanlah penyesuain iklim terlebih dahulu. Caranya, masukkan benih ikan lele tersebut dengan wadahnya (ember atau derigen) ke dalam kolam.

Biarkan selama 20 menit agar terjadi penyesuaian suhu ditempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah tersebut dan biarkan benih keluar dengan sendirinya.

Metode ini sangatlah bermanfaat untuk mencegah stress pada benih ikan tersebut dan perlu anda ketahui juga bahwasanya Budidaya ikan mujair juga sama memakai metode itu agar ikan yang suhunya berbeda dengan suhu yang awal tidak akan merasa stres.

Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan ekor sekitar 200-350 ekor per meter perseginya, semakin baik kualitas air kolam, makan semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya ketinggian air tidak melebihi dari 40 cm saat benih akan ditebar.

Hal ini menjaga agar benih ikan lele bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernafas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan lele sampai mencapai ketinggian air yang sangat ideal.

Pakan Untuk Budidaya Ikan Lele

Pakan merupakan komponen biaya yang sangat terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merk dan beragam pakan di pasaran. Pakan lele sendiri yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu.

FCR adalah sebuah rasio jumlah pada pakan berbanding tumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR-nya, maka semakin baik kualitas pakan tersebut.

Jenis-Jenis Ikan Lele Yang Dapat Dibudidayakan

budidaya ikan lele dumbo
pixabay.com

Ikan lele banyak yang hidup di air tawar sampai di air payau. Beberapa peternak lele di daerah Pantura Jawa berhasil membudidayakan ikan lele di kolam maupun di ember besar.

Pada dasarnya, lele hidup secara nocturnal, sangat aktif bergerak di waktu malam hari. Lele hidup di tempat-tempat air yang tergenang yang cenderung tenang seperti danau, sungai, dan rawa-rawa. Biasanya juga ikan lele ini memilih tempat-tempat yang teduh dan membuat lubang-lubang ditanah.

Jenis ikan lele yang dibudidayakan biasanya mempunyai sifat yang unggul sepereti pertumbuhan cepat dan berkembang dalam lingkungan yang memiliki kepadatan yang tinggi dan kondisi air yang minim.

Di Indonesia ini setidaknya terdapat dua spesies ikan lele yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Yakni spesies Clarias Batrachus dan Clarias Gariepinus.

Dari dua spesies ini, setidaknya ada beberapa lele yang dikategorikan unggul yaitu lele dumbo, lele sangkuriang dan juga lele phyton. Setiap jenis ikan lele tersebut mempunyai kekurangan dan keunggulannya masing-masing.

Berikut ini penjelasan dari jenis-jenis budidaya ikan lele yang banyak dibudidayakan di Indonesia.

1. Budidaya Ikan Lele Lokal

budidaya ikan lele di kolam beton
pixabay.com

Ikan lele local mempunyai nama latin yaitu Clarias Batrachus, merupakan jenis ikan lele yang dikenal luas di masyarakat. Sebelum lele dumbo dikenalkan di Indonesia, para pembudidaya biasanya memakai jenis ini.

Namun, untuk saat ini sangat jarang pembudidaya yang memakai jenis lokal ini, karena masyarakat memandang bahwasanya lele jenis ini sangat kurang menguntungkan.

Lele lokal mempunyai Food Convertion Ratio (FCR), yang tinggi, artinya rasio pada pakan yang diberikan terhadap daging yang dihasilkan lumayan tinggi. Perlu lebih dari satu kilogram pakan untuk menghasilkan satu kilogram daging dalam satu siklus membudidaya.

Selain itu juga, pertumbuhan ikan lele jenis lokal ini terbilang sangat lambat. Lele jenis lokal ini berumur 1 tahun kalah besar dengan lele dumbo berumur 2 bulan.

Terdapat ada 3 jenis ikan lele lokal yang berada di Indonesia, yaitu lele merah, lele hitam, dan lele belang putih. Diantara 3 jenis lele lokal itu, lele hitamlah yang paling banyak dikonsumsi dan dibudidayakan oleh masyarakat.

Sedangkan untuk jenis lele berwarna belang putih dan merah ini banyak yang membudidayakan sebagai ikan hias. Lele lokal ini mempunyai patil yang tajam dan berbisa, terutama pada lele yang masih muda.

Apabila lele itu menyengat, racun yang ada dipatilnya bisa membunuh mangsanya dan apabila ikan lele itu mematil manusia, maka akan bisa bengkak dan demam.

2. Budidaya Ikan Lele Dumbo

budidaya ikan lele di kolam tanah
pixabay.com

Ikan lele jenis dumbo ini pertama kali didatangkan di negara Indonesia ini pada tahun 1985. Ikan ini menjadi terfavorit dikalangan pembudidaya karena pertumbuhannya yang sangat cepat dan badannya juga sangat bongsor dibandingkan dengan ikan lele lokal.

Sebagai perbandingan, antara lele dumbo berumur 2 bulan besar badannya bisa mengalahkan lele jenis lokal yang umurnya sudah sampai 1 tahun.

Menurut keterangan eksportirnya, lele jenis dumbo ini merupakan hasil perkawinan antara lele asal dari Taiwan Clarial Furcus dengan ikan lele yang berasal dari Afrika Clarias Mosambicus.

Namun keterangan yang lain menyebutkan ikan lele jenis dumbo ini lebih mirip dengan Clarius Gariepinus yang hidup di perairan Kenya, Afrika. Banyak literature yang telah menggolongkan lele jenis dumbo ini kedalam jenis yang kedua, termasuk pada artikel ini.

Untuk lebih pastinya, sangat perlu penelahaan lebih lanjut dalam mengungkapkan asal-usul lele dumbo ini.

Dari sisi fisik, ikan lele jenis ini bisa dibedakan dengan lele lokal dari warnanya yang hitam kehijauan. Lele dumbo juga akan beraksi ketika terkejut dan stres, kulitnya akan berubah menjadi bercak-bercak hitam atau putih dan kemudian juga akan berangsur-angsur kembali ke warna awalnya.

3. Budidaya Ikan Lele Sangkuriang

budidaya ikan lele adalah
pixabay.com

Ikan lele jenis sangkuriang ini resmi dilepas oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada tahun 2004.

Ikan lele jenis sangkuriang ini dihasilkan dari indukan betina lele dumbo dari generasi ke-2 atau F2 dan lele dumbo jantan generasi ke-6. Induk betina merupakan koleksii dari BPAT, keturunan F2 dari lele dumbo yang pertama kali didatangkan sejak tahun 1985.

Dari hasil perkawinan ini ternyata terdapat sifat-sifat yang unggul seperti kemampuan bertelur sampai 40.000-60.000 butir per sekali pemijahannya.

Jauh berbeda dengan kemampuan bertelur lele lokal yang berkisar sampai 1.000-4.000 butir telurnya per sekali pemijahannya. Lele sangkuriang ini juga lebih tahan terhadap penyakit, dan juga dapat dipelihara di air yang minim, dan kualitas daging jenis lele ini juga yang lebih baik.

Hanya saja kelemahannya, para pembudidaya tidak mampu membenihkan lele jenis sangkuriang ini dari induk lele tersebut. Apabila ikan lele jenis sangkuriang ini dibenihkan lagi, kualitasnya akan sangat turun. Jadi pembenihan lele jenis ini harus dilakukan dengan persilangan balik yang pastinya akan sangat berbeda dengan budidaya ikan bandeng.

4. Budidaya Ikan Lele Phyton

cara budidaya ikan lele
pixabay.com

Berbeda dengan varietas unggulannya, yang biasannya ditemukan oleh para peneliti, ikan lele jenis phyton ini ditemukan oleh para pembudidaya lele di Kabupaten Pandeglang, Banten, sejak tahun 2004.

Ikan lele jenis ini merupakan hasil persilangan dari induk lele eks Thailand F2 dengan induk jenis lele lokal. Sayangnya tidak ada yang mengetahui spesies dari indukannya dan juga dari generasi keberapa indukan ikan jenis lele lokalnya berasal.

Menurut para penemunya, indukan didapat dari lele lokal yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat setempat secara turun temurun. Akan tetapi berdasarkan dari induk betina lele jenis eks Thailand F2 dengan induk jantan jenis lele dumbo F6.

Pada awalnya proyek budidaya ikan lele phyton ini dilakukan untuk menjawab keluhan dari para pembudidaya lele dari Desa Banyumundu, Kabupaten Pandeglang. Mereka para pembudidaya sangat sering mengalami kerugian, karena tingkat mortalitas yang sangat tinggi dari benih lele yang dibeli di pasaran, seperti lele dumbo ini.

Benih lele tersebut rupanya tidak cocok untuk dibudidayakan di Desa Banyumundu yang beriklim dingin, saat waktu malam hari suhu udara di sana sekitaran 17 derajat Celcius. Dengan metode try and error selama lebih dari 2 tahun.

Akhirnya mereka menemukan varietas lele yang kemudian diberi nama ikan lele phyton. Kualitas lele jenis phyton ini juga diakui oleh Dinas Perikanan Budidaya Provinsi Banten.

5. Budidaya Ikan Lele Masamo

budidaya ikan lele masamo
pixabay.com

Lele jenis masamo ini merupakan hasil dari berbagai plasma nutfah lele antara lain lele dumbo dan Clarias Macrocephalus atau Bighead Catfish.

Hasil dari percobaan ini menghasilkan ikan lele jenis masamo yang mempunyai sejumlah keunggulan yaitu : bertubuh besar, sangat rakus makan akan tetapi tetap efisien, tingkat keseragaman tinggi, tidak mudah stres, tahan akan penyakit, sifat kanibal rendah, dan produktifitas telur yang sangat tinggi.

Kepala ikan jenis masamo ini lebih lonjong agak runcing, sirip dan patilnya lebih tajam, badan lebih panjang dan berwarna hitam.

Tetapi saat ikan lele jenis masamo ini stres, akan muncul berwarna keputihan atau keabu-abuan. Lele masamo juga mempunyai bitnik kecil seperti tahi lalat disekujur badan ikan tersebut dan ada benjolan ditengkuk kepalanya.

Pada induk lele tersebut, tonjolan di tengkuk kepala lebih terlihat jelas. Mengingat ciri jenis lele masamo sangat berbeda dengan jenis lele yang lainnya, sehingga jenis ini tidak mungkin dipalsukan.

Akan tetapi saat masih benih, ikan lele ini sangat sulit dibedakan dengan benih lele jenis lainnya, akan tetapi biasanya benih lele ini lebih agresif dan sangat nafsu makannya. Sehingga jika manajemen pakan kurang bisa mengakibatkan kanibalisme.

Pengelolaan Air

cara budidaya ikan lele untuk pemula
pixabay.com

Hal yang penting selain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air pada kolam. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas air juga harus tetap terjaga.

Awasilah kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam tersebut. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas ammonia atau hidrogen sulfide yang telah dicarikan dengan adanya bau busuk.

Apabila muncul bau busuk pada kolam, maka buanglah sepertiga air dibagian bawah kolam tersebut. Kemudian isi lagi dengan air yang baru. Frekuensi pembungan air sangatlah tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila dalam memberikan pakan banyak yang menimbulkan sisa-sisa, maka pergantian air akan sangat sering dilakukan.

Panen Budidaya Ikan Lele

ternak ikan lele dalam drum
pixabay.com

Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kilogramnya. Ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam waktu tempo 2,5-3,5 bulan dari benih ikan lele tersebut untuk tujuan ekspor biasanya akan mencapai ukuran 500 gram per ekornya sangat berbeda jauh dengan cara panen budidaya ikan koi.

Satu hari sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberikan pakan agar tidak buang kotoran saat diangkutnya. Pada saat ikan lele dipanen maka lakukanlah pensortasi untuk memisahkan lele berdasarkan dengan ukurannya. Pemisahan ukuran ini sangatlah berdampak pada harga ikan lele yang sudah disortasi berdasarkan ukuran dan meningkatkan pendapatan pada pembudidayaan.

Tinggalkan komentar