√ Inilah Tips Cara Budidaya Ikan Cupang [Agar Cepat Panen]

Ikan cupang merupakan salah satu jenis ikan hias yang sangat mudah untuk dipelihara. Budidaya ikan cupang tidak memerlukan tempat yang luas dan modal yang besar. Anda bisa melakukan sebagai usaha rumahan.

Ikan cupang Betta sp adalah ikan yang hidupnya di air tawar dari daerah tropis, ikan ini banyak sekali ditemukan di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok.

Habitat dari ikan ini yaitu di rawa-rawa, danau, dan juga sungai yang arusnya tenang.

Salah satu keistimewaan dari ikan ini yaitu daya tahan hidupnya yang sangat sanggup hidup di lingkungan air yang sangat minim oksigen. Ikan cupang juga dapat anda pelihara di dalam akuarium kecil tanpa menggunakan aerator.

Kemampuan ini didapatkan karena ikan cupang mempunyai rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebutlah yang dapat membuatnya bertahan pada lingkungan yang sangat miskin akan oksigen.

Jenis Ikan Cupang

budidaya ikan cupang
pixabay.com

Dilihat dari para pehobi, ikan cupang ini mempunyai dua macam jenis, yakni ikan cupang hias dan juga ikan cupang adu. berbeda dengan jenis ikan discus yang mempunyai banyak jenis ikannya.

Cupang hias dipelihara untuk dinikmati keindahan bentuk, warna dan gerakannya. Sedangkan untuk ikan cupang adu ini dipelihara untuk di adu. Perlu anda ketahui, dibeberapa negara mengadu ikan cupang itu merupakan tindakan yang sangatlah illegal.

Ikan cupang hias dan juga ikan cupang adu ini dibedakan berdasarkan bentuk dan sifat ke agresifitasnya.

Masyarakat ilmiah mencatat lebih dari 73 spesies ikan cupang yang ada di alam ini. Namun tidak semua dari spesies tersebut populer sebagai ikan hias.

Spesies ikan cupang yang beredar di pasaran kebanyakan berasal dari kelompok Splendens Complex, yang terdiri dari Betta stiktos, Betta mahachai, Betta smaragdina dan Betta imbellis. Serta varian hasil silangan dari spesies tersebut.

Memilih Indukan Ikan Cupang

budidaya ikan cupang koi
pixabay.com

Untuk memulai bisnis budidaya ikan cupang, langkah pertama yang benar-benar harus anda persiapkan yaitu mendapatkan indukan yang sangat berkualitas.

Indukan yang baik sebisa mungkin berasal dari keturunan unggul, kondisinya sangat bugar, bebas dari penyakit dan cacat bawaan. Maka anda harus menyimpan indukan jantan dan juga indukan betina pada tempat yang sudah dipisah.

Sebelum pemijahan dilakukan, anda harus memastikan indukan jantan dan betina sudah masuk ke dalam fase matang gonad atau sudah siap untuk dikawinkan.

Adapun ciri-ciri indukan yang sudah siap untuk dikawinkan yaitu :

Cupang jantan :

  • Berumur setidaknya 4-8 bulan
  • Bentuk badan panjang
  • Siripnya panjang dan warnanya terang dan atraktif
  • Gerakannya agresif dan lincah

Cupang betina :

  • Berumur setidaknya 3-4 bulan
  • Bentuk badan membulat, dan bagian perut sedikit buncit
  • Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
  • Gerakannya lambat

Perbedaan Cupang Jantan dan Cupang Betina

  • Jantan : gerakannya lincah, sirip dan ekor ikan jantan lebih lebar mengembang, warna kulitnya lebih cerah dibandingkan ikan jenis betina, tubuhnya lebih besar
  • Betina : gerakan ikan betina ini lebih lambat, sirip dan ekor ikan jenis betina ini lebih pendek, warna kulit kusam, tubuh ikan lebih kecil.

Pemijahan Ikan Cupang

budidaya ikan cupang giant
pixabay.com

Setelah indukan jantan dan indukan betina sudah siap untuk dipijahkan, maka sediakan tempat berupa akuarium atau baskon plastik yang berukuran 25x25x25 cm. Ukuran akuarium ini sama seperti akuarium untuk ikan paling kecil di dunia. Anda juga harus menyiapkan gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga tumbuhan air.

Dalam satu perkawinan, ikan cupang mampu menghasilkan sampai 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam jangka waktu 24 jam setelah masa pembuahan.

Berdasarkan pengalaman para budidaya ikan cupang, tingkat kematian pembenihan ikan cupang ini sangat relatif tinggi. dalam satu kali perkawinan biasanya hanya dapat dipanen sebanyak 30-40 ikan cupang hidup.

Indukan jantan dapat dikawinkan sampai 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja.

Apabila anda memaksakan pada perkawinan selanjutnya maka akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin, yang dimana anakan ikan cupang semakin didominasi berjenis kelamin wanita.

Berikut ini langkah-langkah pemijahan ikan cupang :

  • Isilah tempat pemijahan dengan air yang jernih dan bersih setinggi 10-15 cm. sebagai catatan anda dapat menggunakan air dari tanah atau air sungai yang masih bersih dan jernih. Endapkan air tersebut terlebih dahulu air yang nantinya akan dipakai setidaknya selama 24 jam. Hindari penggunaan air dalam kemasan atau air PAM yang bau kaporit.
  • Tambahkan ke dalam wadah tanaman air tersebut, sebagai tempat perlindungan benih-benih ikan atau sebagai perelindungan burayak. Akan tetapi untuk penempatan air jangan terlalu padat. Mengapa? Karena tanaman air sangat berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada di dalam air tersebut.
  • Masukkan ikan cupang jantan yang sudah siap untuk dikawinkan. Biarkan ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan ini akan membuat gelembung udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang telah dibuahi. Untuk memancing si jantan membuat gelembung, maka anda harus masukkan ikan betina akan tetapi dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan ke dalam gelas plastik bening dan benamkan ke dalam akuarium yang dimana ikan jantan berada.
  • Setelah indukan jantan membuat gelembung, maka masukkan ikan indukan betina. Pada saat pemijahan ikan cupang biasanya terjadi sekitar jam 7-9 pagi atau di sore hari pada jam 4-6. Ikan cupang ini sangat sensitive ketika dikawinkan, sebaiknya anda menutupkan wadah dengan koran atau anda letakkan di sebuah ruang yang terhindar dari hilir mudik orang.
  • Setelah sudah terjadi pembuahan maka anda harus segera mengangkat indukan ikan betina, karena yang bertanggung jawab untuk membesarkan dan menjaga burayak adalah indukan ikan jantan. Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang sudah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung yang tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur yang sudah dibuahi akan dimakan oleh ikan betina.
  • Setelah sudah satu hari maka telur-telur ikan tersebut akan menjadi burayak. Selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu diberikan makanan karena masih mempunyai cadangan dan mempunyai nutrisi yang terbawa dalam telur tersebut. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
  • Setelah sudah 3 hari terhitung sejak telur menetas, maka berikan kutu air Moina atau Daphnia. Pemberian pakan jangan terlalu banyak dari burayak, karena makanan akan mengotori air dan akan menyebabkan kematian pada burayak.
  • Indukan jantan baru dapat diambil setelah sudah berumur 2 minggu terhitung sejak masa penetasan. Maka pindahkan burayak tersebut pada wadah yang sudah lebih besar maka anda dapat memberikan kutu air yang lebih besar seperti larva nyamuk.
  • Setelah sudah 1,5 bulan. Ikan ini sudah dapat dipilih berdasarkan jenis kelaminnya. Lalu kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke dalam wadah.

Makanan Ikan Cupang

budidaya ikan cupang pemula
pixabay.com

Makanan favorit ikan cupang yang biasa diberikan kepada ikan cupang yaitu kutu air, cacing sutra, dan larva nyamuk. Makanan sebaiknya diberikan setiap 3x sehari sama seperti cara budidaya ikan louhan yang diberikan makan sebanyak 3x sehari.

Semakin sering freekuensinya maka akan semakin baik. Lebih baik sedikit-sedikit tetapi sering dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko penumpukan sisa makanan yang dapat mengakibatkan berkembangnya penyakit.

Kutu air bisa anda dapatkan di selokan-selokan yang tergenang, atau membelinya di toko akuarium. Kalau tidak anda juga dapat membudidayakan kutu air dengan sendiri.

Perawatan Ikan Cupang

budidaya ikan cupang di kolam
pixabay.com

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang ini relatif tahan banting. Dapat dipelihara dalam alkuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan cupang ini tahan terhadap kondisi air yang sangat minim oksigen, sama seperti budidaya ikan betook yang sangat tahan.

Walaupun begitu, disarankan untuk semua tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih.

Agar ikan dapat berkembang dengan sempurna dan selalu menjaga kondisi kebugarannya, terutama untuk perawatan ikan.

Tidak disarankan untuk memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang sudah dewasa dalam satu akuarium. Terlebih apabila ukuran akuariumnya kecil dan tidak ada tempat untuk berlindung.

Ikan cupang tersebut dapat saling menyerang antara satu sama lainnya. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar.

Khusus untuk ikan cupang yang jenis aduan, anda bisa memasukkannya ke dalam toples kaca kecil. Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih agresif disimpan di tempat yang gelap.

Jangan anda meletakkan toples ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang jenis aduan ini akan terus dalam kondisi siap untuk menyerang dan membenturkan dirinya ke kaca. Berbeda dengan jenis ikan discus.

Maka anda harus memberikan sekatan agar tidak tembus pandang diantara toples-toples tersebut.

Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara 3 hari sekali. Lihat apakah ada penumpukan kotoran dan sisa makanan pada dasar wadah  tersebut. Penumpukan tersebut akan dapat menimbulkan penyakit dan bahkan kematian pada ikan karena pencemaran air tersebut.

Tinggalkan komentar