√ Biografi dan Sejarah Hidup Habib Umar bin Hafidz [Terlengkap]

Biografi Habib Umar bin Hafidz – Merupakan seorang ulama yang berasal dari Hadramaut, Tarim, Yaman.

Habib Umar bin Hafidz merupakan seseorang yang sangat ahli dalam bidang pendidikan dan dakwah.

Meski berasal dari tempat yang terpencil di Hadramaut, namun dalam gema dakwah Habib Umar beliau bisa sampai ke Mekah, Madinah, Bahrain, Yordania, Oman, dan beberapa negara di Afrika, Indonesia, Malaysia, India, Inggris, Kanada, dan Amerika.

Disini kami akan menjelaskan beberapa tentang Biografi Habib Umar bin Hafidz.

Hadramaut, Yaman

gambar tersebut adalah salah satu kota yang berada di hadramaut yaman
sumber google : wikipedia

Hadramaut adalah sebuah provinsi di Negara Yaman, yang sangat sudah tidak asing lagi bagi masyarakat ummat muslim khususnya di Indonesia.

Hal ini disebabkan karena telah terjalinnya hubungan yang begitu indah diantara keduanya.

Semenjak ratusan tahun silam, di mana telah tercatat dalam sejarah bahwasannya dari negeri Indonesia inilah yang bakalan menjadi cikal bakal islam berkembang di negeri ini.

Hadramaut, sejak tahun dahulu bahkan berabad-abad yang silam telah tercatat sebagai negara yang menumbuhkan beberapa tokoh yang sangat terkenal baik dari kalangan ulama maupun orang-orang yang shaleh.

Pada abad ke 8 hijriyyah ada seorang ulama yang sangat terkenal pernah melantunkan dua bait syairan mengenai penghuni daerah Hadramaut.

Syair itu berbunyi :

“Aku melewati lembah Hadramaut seraya menyampaikan salam, dan aku disambut dengan senyuman dan muka berseri-seri.

Kutemukan di situ para pembesar dan tokoh yang tidak akan ditemukan di barat maupun di timur”.

Begitulah pandangan yang sangat indah tentang masyarakat dan penduduk Hadramaut dari masa ke masa.

Nuansa religius akan sangat dirasakan oleh setiap orang yang ingin memasuki kawasan tersebut.

Sedangkan pusat dakwah dan ilmiah terletak di kota Tarim yang merupakan kota terpenting di negara tersebut.

Tempat Lahir Habib Umar bin Hafidz

habib umar bin hafidz
sumber google : moeslem xyz

Biografi Habib Umar bin Hafidz beliau dilahirkan tepatnya pada hari isnain tarikh 4 Muharram 1383 H.

Bertepatan dengan tanggal 27 mei 1963 M, pada pagi hari sebelum terbitnya matahari. Tarim, Hadramaut, Yaman.

Habib Umar tumbuh diantara keluarga yang shaleh, berilmu dan sangat taat ibadah kepada Allah SWT.

Ayah beliau adalah ulama terpandang yang mencapai derajat mufti dalam bermazhab Syafi’i.

Sedangkan kakek beliau adalah seorang ulama yang sangat produktif yang bernama Habib Salim bin Hafidz bin Syaikh Abu Bakar bin Salim yang mempunyai nasab Rahimahullah.

Sedangkan saudara tertua beliau adalah Habib Ali Masyhur bin Muhammad bin Salim bin Hafidz adalah seorang yang sangat ahli dalam ilmu fiqh yang sampai saat ini menjadi pemuka para mufti di kota Tarim.

Silsilah Nasab Habib Umar bin Hafidz

inilah nasab habib umar bin hafidz
sumber google : kaltimkece
  • Al-Habib Hafidz bin Abdullah bin Syaikh Abubakar bin Salim (Kakek, lahir di Bondowoso)
  • Al-Habib Muhammad bin Salim (ayah)
  • Al-Habib Ali Masyhur bin Muhammad bin Salim bin Hafidz (kakak)

Silsilah Habib Umar adalah keturunan Rasulullah SAW.

Masa kecil Habib umar bin Hafidz

album-album habib umar semasa mudanya
sumber google : muslim moderet

Didalam biografi tentang Habib Umar bin Hafidz menjelaskan bahwasanya beliau Habib Umar sudah mampu menghafalkan Al-Quran pada usia yang sangat muda dan juga sudah mampu menghafal teks inti dalam ilmu fiqh, hadist, Bahasa Arab dan juga berbagai ilmu-ilmu keagamaan yang membuatnya termasuk dalam lingkaran keilmuan yang dipegang teguh oleh berbagai banyak ulama-ulama tradisional.

Seperti Habib Muhammad bin Alawi bin Shihab dan juga As-Syeikh Fadl Baa Fadl serta ulama lain yang mengajar di Ribat, Tarim.

Beliau pun mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan, ayahnya yang telah syahid.

Al-Habib Muhammad bin Salim, ialah ayah dari Habib Umar yang darinya didapatkan cinta dan perhatiannya yang mendalam pada dakwah dan tuntunan keagamaan dan bimbingan dengan cara Allah SWT.

Ayah Habib Umar Diculik Oleh Komunis

habib umar saat bermunajat kepada Allah SWT
sumber google : pinterest

Ayahnya sangat memperhatikan Habib Umar saat waktu kecil yang selalu berada disisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan zikir.

Namun tak disangka, ketika Habib Umar bin Hafidz sedang menemani ayahnya untuk melaksanakan shalat jum’at, ayahnya Habib Umar diculik oleh segolongan kaum komunis dan Habib Umar pun pulang sendirian ke rumahnya dengan membawa syal milik ayahnya.

Sejak saat itulah ayah Habib Umar tak pernah kelihatan lagi.

Ini menyebabkan Habib Umar menganggap bahwa tanggung jawab Habib Umar untuk meneruskan perjuangan ayahnya yaitu berdakwah.

Seperti seakan-akan syal sang ayah Habib Umar menjadi bendera yang diberikan kepadanya saat waktu Habib Umar masih kecil sebelum ayahnya syahid.

Sejak saat itu, dengan bendera dikibarkannya tinggi-tinggi, Habib Umar memulai, secara bersemangat, perjalanan dengan penuh perjuangan, mengumpulkan banyak orang-orang membentukkan sebuah majelis-majelis untuk beliau berdakwah.

Perjuangan dan usahanya yang sangat keras demi meneruskan perjuangan sang ayah mulai membuahkan hasil yang sangat positif.

Kelas-kelas telah dibuka bagi anak-anak muda maupun orang tua di masjid-masjid setempat yang dimana ditawarkannya berbagai kesempatan untuk menghafalkan Al-Quran dan untuk mempelajari ilmu-ilmu agama lainnya.

“Cintailah orang-orang yang membenci & mencaci Anda, karena mereka adalah orang-orang yang patut dikasihani, karena telah memilih jalan yang justru akan membinasakan mereka. Tuntun mereka dari sana, ajak ke jalan Tuhan, selamatkan mereka.” 

“Habib Umar bin Hafidz”

Pendidikan Habib Umar bin Hafidz Di Kota Baidha

kajian habib umar bin hafidz di hadramaut tarim yaman
sumber google : Aswaja.com

Sesungguhnya Habib Umar sudah benar-benar memahami kitab suci sehingga beliau telah diberikan sesuatu yang sangat khusus dari Allah SWT, meskipun usianya yang masih sangat muda yaitu berusia lima belas tahun.

Namun, hal ini mulai mengakibatkan atas keselamatan dan akhirnya diputuskan untuk mengirimnya ke salah satu kota yang berada di Al-Baidha yang terletak di Yaman Utara yang menjadikannya jauh dari jangkauan mereka yang ingin mencelakai Habib Umar.

Di sana barulah memulai masuk ke sekolah Ribat di al-Baidha.

Beliau disana mulai belajar ilmu-ilmu agama di bawah bimbingan yang sangat ahli yaitu al-Habib Muhammad bin ‘Abd-allah al-Haddar Rahimahullah semoga Allah merahmatinya.

Kemudian pada bulan Rajab tahun 1402 H yang bertepatan pada bulan April 1982 M, Habib umar berkunjung ke Haramain.

Baca juga : biografi habib ali al jufri

Saat Belajar Kepada Para Habaib

kajian bersama para habaib
sumber google : inpasonline.com

Habib Umar disana belajar kembali kepada Habib Abdulqadir bin Ahmad Asseqqaf, Habib Ahmad Masyhur bin Thaha Al-Haddad, Habib Abu Bakar Al-Aththas bin Abdullah Al-Habsyi.

Habib Umar mendapatkan ijazah sanad Hadist dari Al-musnid, Al-habib As-Syeikh Muhammad Yasin Al-Faddani dan kitab Muhadditsul Haramain sayyid Muhammad bin Alwi Al-maliki serta beberapa sejumlah ulama yang lainnya.

Habib Umar juga di bimbing langsung oleh ulama yang bermazhab Syafi’i yaitu al-Habib Zain bin Sumaith Rahimahullah semoga Allah merahmatinya.

Beliau juga diajari oleh al-Habib Muhammad bin Alwi bin Syihab, al-Habib Ahmad bin Ali bin Syeikh Abubakar,  al-Habib Ibrahim bin Agil bin Yahya (di Kota Taiz-Yaman).

juga belajar kepada Habib Abdullah bin Syeikh al-Aydarus, al-Habib Imam Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, Habib Abdullah bin Hasan Bilfaqih, Habib Ahmad bin Hasan Al-Haddad.

Juga belajar dengan Habib Umar bin Alwi Al-Kaff, Habib Ali Al-Masyhur bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, Habib Salim bin Abdullah Asy-Syatiri, Syeikh Al-Mufti Fadhl bin Abdurrahman Ba Fadhl dan Syeikh Taufiq Aman.

Di samping itu juga dalam kesempatan kali inilah Habib Umar ke haramain untuk berhaji.

Beliau juga berkunjung dan bersilaturahmi dengan ulama-ulama yang ada di sana.

Sanad Keilmuan Habib Umar bin Hafidz

orang yang bahagia adalah orang yang bisa mengambil keuntungan disetiap siang dan malamnya dan keuntungan nafasnya di setiap hari
sumber google : muslimmoderet
  • Habib Muhammad bin Salim (ayah)
  • Habib Ahmad bin Ali bin Syekh Abu Bakar
  • Habib Ibrahim bin Agil bin Yahya (kota Taiz-Yaman)
  • Habib Abdullah bin Syeikh Al-Aydrus
  • Habib Umar bin Alwi Al-Kaff
  • Habib Abdul Qodir bin Ahmad bin Abdurrahman Assegaf
  • Habib Muhammad bin Abdullah al Haddar (di kota Baidho – Yaman)
  • Habib Muhammad bin Alwi bin Shahab
  • Habib Abdullah bin Hasan Bilfaqih
  • Habib Ahmad bin Hasan Al-Hadad
  • Habib Salim bin Abdullah As- Syatiri
  • Habib ali Al-Masyhur bin Muhammad bin Salim bin Hafidz
  • Syeikh Al-Mufti Fadl bin Abdurrahman Ba Fadl
  • Al-‘Allamah Al-musnid Ibrahim bin Umar bin ‘Aqil
  • Syeihk Taufiq Aman
  • Al-Musnid Syeikh Muhammad Yasin Faddani
  • Muhadditsul Haramain Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki

Baca juga : biografi habib syech

Karya Kitab-Kitab Habib Umar bin Hafidz

salah satu karya habib umar bin hafidz
sumber google : tokopedia

Ditengah kesibukannya sebagai pendakwah sekaligus guru pendidikan Habib umar masih mampu dan sempat untuk mengarang beberapa karya tulisnya, diantaranya sebagai berikut :

  • Is’af tholibi ridho alkhallak bimakarimi alkhallak
  • Syarah mandhumah sanad alawiy
  • Taujihat tullab
  • Khuluquna
  • Khulasoh madad an-nabawi
  • Dakhirah musyarafah
  • Syarobu althorufi dhikri siratu badri budur
  • Nur aliman
  • Diyaullami bidhikri maulidi nabi as-syafii
  • Taujihat nabawiyah
  • Mamlakatul qa’ab wa al’adha’
  • Almukhtar syifa alsaqim
  • Al washatiah

Dari diwan yang berisi adalah sebuah syair-syair Habib Umar bin Hafidz yanh terdiri dari empat juz, di samping rekaman ceramah Habib Umar yang hampir mencapai ribuan CD, VCD, dan kaset-kaset.

Perjuangan Dakwah Habib Umar Bin Hafidz

perjuangan dakwah habib umar bin hafidz
sumber google : muhibbuk mahbub

Waktu-waktu keseharian Habib Umar seakan-akan hanya untuk berdakwah kepada para jamaah, tiada detik dan menit kecuali sibuk dengan urusan dakwahnya, Habib Umar kerap kali melakukan perjalanan ke berbagai penjuru dunia.

Mulai dari Haramain, Syam, Mesir, Afrika, Asia Tenggara, sampai hingga kepada daratan Eropa.

Kita ketahui sendiri bahwasanya Habib Umar setiap tahunnya pada bulan Muharram selalu mengunjungi negara kita tercinta yaitu Indonesia.

Dakwah Habib Umar juga sangat benar-benar kesejukannya dan sangat disambut hangat oleh ummat Islam yang ada di negara Indonesia ini.

Masyarakat indonesia menyambut beliau antusias dan sangat hangat, mengingat bahwa datuk beliau yang kedua yaitu al-Habib Hafidz bin Abdullah bin Syeikh Abubakar bin Salim, yang lahir dan berasal dari kota Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia.

Dakwah Habib Umar yang benar-benar sangat indah dan sangat menyejukan mata hati ini, itulah yang bersumber dari datuk beliau yaitu Nabi Muhammad Saw, sangatlah diterima oleh berbagai kalangan, baik pemerintah maupun masyarakat, kaya maupun miskin, muda maupun tua.

Janganlah kamu menanggung kebingungan di dunia karena itu urusan ALLAH. Janganlah kamu menanggung kebingungan rezeki karena itu dari ALLAH. Janganlah kamu menanggung kebingungan masa depan karena itu kekuasaan ALLAH. Yang harus kamu tanggung adalah satu kebingungan, yaitu bagaimana ALLAH Ridho kepadamu.”  

“Habib Umar bin Hafidz”

Berkerja Sama Dengan Pemerintah Indonesia

habib umar bersama pemerintah indonesia
sumber google : suara jabar

Habib Umar sudah beberapa kali melakukan kerjasama dengan pihak bahkan pemerintah Indonesia.

Dalam hal Ditjen Kelembagaan Keagamaan Departemen Agama RI meminta membuat kerjasama dengan Habib Umar dan dengan Darul Musthafa untuk mengirimkan SDM yang berkwalitas.

Khususnya untuk para Kyai pimpinan pondok pesantren untuk mengikuti program pesantren kilat selama kurang lebih tiga bulan dibawah asuhan atau bimbingan Habib Umar bin Hafidz.

Sampai saat ini, sudah banyak santri-santri dari Indonesia yang menuntut ilmu di pesantren yang Habib Umar pimpin, Darul Musthafa di Hadramaut.

Sudah melahirkan banyak SDM yang sangat berkwalitas dan melahirkan banyak bahkan beribu-ribu da’i-da’I yang meneruskan perjuangan dakwahya di berbagai daerah yang ada di Indonesia.

“Menjaga perasaan seorang muslim adalah ibadah. Menyakiti hati seorang muslim dosanya lebih besar dari menghancurkan ka’bah. Siapa saja yang membuat senang hati seorang muslim, maka Allah akan membuatnya senang kelak di hari akhir.”

“Habib Umar bin Hafidz”

Habib Umar bin Hafidz Saat Mendirikan Ma’had

darul musthofa tarim yaman
sujmber google : islamaktual

Selanjutnya pada tahun ke 1413 H/1994 M, Beliau pindah ke kota Syihr dan mengajar di Ribath, Syihr.

Habib Umar menetap di Negara Oman untuk mengajar dan berdakwah di negara sana.

Setelah itu Habib Umar kembali ke kota Tarim.

Pada tahun 1414 H/ 1994 M, beliau mulai merintis sebuah Ma’had yang bernama “Darul Musthafa” yang dimana Ma’had ini didirikan dengan 3 tujuan :

  1. Mengajarkan berbagaiilmu keislaman secara bertatap muka (talaqqi) dan pengajarnya adalah orang yang sangat ahli yang memiliki sanad keilmuan yang dapat dipertanggung jawabkan.
  2. Mensucikan diri dan memperbaiki akhlak dan perilaku.
  3. Menyebarkan ilmu yang bermanfaat serta berdakwah menyerukepada jalan yang diridhoi oleh Allah SWT, dan sesuai dengan apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW serta para salafunasshalihin.

kemudian secara resmi berdiri pada hari Selasa 29 Dzulhijjah 1417 H/ 1997 M.

Darul Musthafa menjadi hadiah bagi Habib Umar bin Hafidz di dunia.

Pesantren itu pulalah ajaran para salafunasshalihin diajarkan, hingga sampai menyebar keseluruh penjuru dunia.

Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya para murid dari berbagai penjuru dunia bersatu.

Murid-murid Habib Umar tersebar dari berbagai negara, seperti negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Kepulauan Comoro, Tanzania, Kenya, Mesir, Inggris, Pakistan, Amerika Serikat, dan Kanada dan juga negara-negara Arab.

Baca juga : Kisah Nabi Khidir

Habib Umar bin Hafidz Tentang Gelar Al-Hafidz

habib umar bin hafidz
sumber google : rindukekasih.com

Pujian dari Alm Al-Habib Munzir bin Fuad Al Musawa :

“Guru Mulia Al-Habib Umar bin Hafidz beliau sudah hafal 20.000 hadist di usia sebelum 20 tahun, lalu meneruskan hingga selesai ke 100.000 hadist”.

namun saat kunjungan beliau kemarin, beliau menegur saya untuk tidak menyebutkan gelar Alhafidz pada nama beliau (Alhafidz adalah gelar yang lazim di berikan kepada para ulama lainnya, kepada para ulama yang telah menghafalkan lebih dari 100.000 hadits beserta sanad dan matannya).

Demikianlah ketawadhuan Habib Umar bin Hafidz ini.

Sangat tidak suka gelarnya disebut, padahal kini untuk masuk Ma’had Darul Musthafa syaratnya adalah harus sudah mempunyai hafalan al-Quan dan dua ribu hadist berikut dengan sanadnya.

Sekarang Ma’had Darul Musthafa mempunyai peraturan terbaru, pesantren Habib Umar yang apabila ingin masuk kesana syaratnya  harus sudah hafal al-Quran dan hafal 2.000 hadist.

“Tempat tawadhu adalah hati, maka dampaknya menjadi jelas dalam satu kata dan tindakan.”  Habib Umar bin Hafidz”

Tinggalkan komentar